Tanya dr Boyke : Ingin Menunda Kehamilan
Saya perempuan berusia 26 tahun yang baru beberapa bulan menikah dengan pria berusia 28 tahun. Hubungan intim adalah hal yang baru bagi saya maupun suami. Saat ini, kami berdua belum ingin memiliki anak. Karena itu, saya ingin tahu cara yang benar menghitung masa subur, termasuk masa subur untuk laki-laki.
Apakah laki-laki juga memiliki masa subur?
Hubungan seksual seperti apa yang bisa menjadi cara jitu untuk menghindari kehamilan?
Apakah benar duduk jongkok langsung setelah melakukan hubungan seksual itu bisa mencegah kehamilan?
Apakah cara mengeluarkan sperma di luar vagina itu juga bisa mencegah kehamilan 100 persen?
Bila harus menggunakan alat kontrasepsi, jenis apa yang cocok untuk perempuan yang belum pernah melahirkan dan tidak mengganggu kesuburan seorang perempuan?
Apakah yang harus kami lakukan jika saya sudah telanjur hamil?
Saya dengar ada beberapa jenis obat pencegah kehamilan yang dapat dibeli di apotik. Amankah obat-obatan tersebut?
Apakah seorang dokter kebidanan memiliki kewenangan untuk melakukan pengguguran untuk usia kehamilan 1-2 bulan?
Saya berharap dokter bisa memberi solusi atas kasus yang mungkin terjadi pada diri saya ini.
Ibu VA - By Email
Jawab dr Boyke :
Laki-laki setiap hari subur selama dia masih mampu memproduksi sel-sel sperma. Pada wanita masa subur berlangsung kurang lebih 1 minggu. Pada wanita dengan siklus haid rata-rata 28 hari, masa subur dimulai hari ke-11 sampai dengan hari ke-17 dihitung dari hari haid yang pertama. Menghindarkan hubungan seks pada masa subur tersebut dikenal dengan sistem kalender.
Semua hubungan seks dengan penetrasi penis ke dalam vagina tetap dapat menghasilkan kehamilan. Mengeluarkan sperma di luar vagina tetap dapat menghasilkan kehamilan. Dan, mengeluarkan sperma di luar vagina (koitus interuptus) tidak menjamin 100% dapat mencegah kehamilan, kadang-kadang masih ada sperma yang lolos saat lubrikasi terjadi.
Mungkin kontrasepsi pil lebih cocok bagi Anda yang masih ingin menunda kehamilan. Jika terjadi kehamilan, ya harus diteruskan, karena tindakan aborsi dilarang baik oleh agama maupun undang-undang kesehatan. Baik pelaku aborsi (siapa saja) ataupun yang melakukan aborsi dapat dihukum dan dipenjara.
Sumber : Suara Karya - Kumpulan Konsultasi SEX Dengan Dokter Boyke
Saya perempuan berusia 26 tahun yang baru beberapa bulan menikah dengan pria berusia 28 tahun. Hubungan intim adalah hal yang baru bagi saya maupun suami. Saat ini, kami berdua belum ingin memiliki anak. Karena itu, saya ingin tahu cara yang benar menghitung masa subur, termasuk masa subur untuk laki-laki.
Apakah laki-laki juga memiliki masa subur?
Hubungan seksual seperti apa yang bisa menjadi cara jitu untuk menghindari kehamilan?
Apakah benar duduk jongkok langsung setelah melakukan hubungan seksual itu bisa mencegah kehamilan?
Apakah cara mengeluarkan sperma di luar vagina itu juga bisa mencegah kehamilan 100 persen?
Bila harus menggunakan alat kontrasepsi, jenis apa yang cocok untuk perempuan yang belum pernah melahirkan dan tidak mengganggu kesuburan seorang perempuan?
Apakah yang harus kami lakukan jika saya sudah telanjur hamil?
Saya dengar ada beberapa jenis obat pencegah kehamilan yang dapat dibeli di apotik. Amankah obat-obatan tersebut?
Apakah seorang dokter kebidanan memiliki kewenangan untuk melakukan pengguguran untuk usia kehamilan 1-2 bulan?
Saya berharap dokter bisa memberi solusi atas kasus yang mungkin terjadi pada diri saya ini.
Ibu VA - By Email
Jawab dr Boyke :
Laki-laki setiap hari subur selama dia masih mampu memproduksi sel-sel sperma. Pada wanita masa subur berlangsung kurang lebih 1 minggu. Pada wanita dengan siklus haid rata-rata 28 hari, masa subur dimulai hari ke-11 sampai dengan hari ke-17 dihitung dari hari haid yang pertama. Menghindarkan hubungan seks pada masa subur tersebut dikenal dengan sistem kalender.
Semua hubungan seks dengan penetrasi penis ke dalam vagina tetap dapat menghasilkan kehamilan. Mengeluarkan sperma di luar vagina tetap dapat menghasilkan kehamilan. Dan, mengeluarkan sperma di luar vagina (koitus interuptus) tidak menjamin 100% dapat mencegah kehamilan, kadang-kadang masih ada sperma yang lolos saat lubrikasi terjadi.
Mungkin kontrasepsi pil lebih cocok bagi Anda yang masih ingin menunda kehamilan. Jika terjadi kehamilan, ya harus diteruskan, karena tindakan aborsi dilarang baik oleh agama maupun undang-undang kesehatan. Baik pelaku aborsi (siapa saja) ataupun yang melakukan aborsi dapat dihukum dan dipenjara.
Sumber : Suara Karya - Kumpulan Konsultasi SEX Dengan Dokter Boyke
0 Response to "INGIN MENUNDA KEHAMILAN - Konsultasi Sex dr.Boyke"
Posting Komentar